MakassarSatu.com, Maros | Ketua DPRD Kabupaten Maros meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pemilu serentak yang digelar pada 17 April 2019 secara maksimal.
“Hal ini perlu diperbanyak guna mengantisipasi munculnya suara batal, apalagi pada pemilu mendatang, akan ada lima warna kertas suara yang disediakan untuk calon pemilih di tempat pemungutan suara (TPS)”, Ujar Ketua DPRD Maros, Chaidir Syam.
Chaidir menuturkan tidak semua masyarakat mampu dengan mudah membedakan Lima kertas suara tersebut, terlebih lagi bagi masyarakat di pedesaan.
“Satu contoh kejadian, Kami disini pada saat pemilihan kepala desa hanya ada satu kertas suara namun ada satu TPS yang hampir 50% suara batal, karena kenapa, mungkin karena minimnya sosialisasi pencoblosan yang tidak berjalan efektif ke mereka”, Jelas Chaidir.
Politikus Partai Amanat Nasional ini berharap sosialisasi pemilu dan penyebaran informasi teknis pencoblosan di tempat pemungutan suara (TPS) ke tengah masyarakat, sehingga diharapkan masyarakat memiliki semangat datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya.
“Sangat disayangkan apabila keinginan memilih masyarakat tidak dibarengi dengan pengetahuan teknis pencoblosan di TPS, sehingga bisa saja mereka melakukan kesalahan dalam pencoblosan surat suara dan suara mereka dianggap tidak sah”,Tutup Chaidir Syam.
Diketahui, pada hari pelaksanaan pemilu 17 April 2019 mendatang, akan ada lima warna kertas suara yang disediakan bagi para pemilih yang terdiri dari, warna kuning untuk DPR RI, merah untuk DPD RI, biru untuk DPRD Provinsi, hijau untuk DPRD Kabupaten/Kota, dan warna abu-abu untuk Presiden dan Wakil Presiden. (**)