MakassarSatu.com, Makassar l Kenekatan Reni Alias Osin saat menganiaya Hijrah di rumah tempat korban bekerja menjadi momok menakutkan bagi dirinya dan keluarganya, Selasa (02/04/2019).
Hal tersebut terlihat dari raut muka Hajrah saat media bertandan kerumah keluarganya di jalan kumala untuk menggali seputar kisah asmara sesama kaum hawa (Lesbian) hingga terjadi penganiayaan.
Hajrah sebelumnya mengungkapkan kekerasan fisik yang dialaminya bukan hanya kali ini, tapi jauh sebelumnya kekerasan fisik sering dialaminya lantaran pelaku Rini Alias Osin cemburu apabila ada laki-laki atau perempuan yang mendekatinya.
Akibat kecemburuan tersebut pelakupun gellap mata dan pelaku datang kerumah tempat korban bekerja di jalan kumala II No. 46 kota Makassar.
Kedatangan pelaku ke rumah tempat korban bekerja tanpa alasan jelas dan langsung menganiaya korban dengan cara memukul korban menggunakan tangan kosong sehingga mengakibatkan sakit pada bagian kepala dan wajah korban.
Korbanpun di pukul mulai lantai dua hingga lantai satu, kemuadian korban lari ke bawah dan di buruh oleh pelaku sampai kejalan, setelah korban didapat korban di pukul lagi hingga akhirnya korban pingsan.
Atas kejadian penganiayaan tersebut, dirinya meminta kepada pihak kepolisian polsek tamalate untuk menangkap pelaku karena pelaku telah menganiayanya hingga membuat dirinya merasa sakit dan trauma.
” Sudah lamami laporanku masuk, bukti visum dan katerangan saksiku juga sudah diambilmi, apanya lagi? Tangkapmi itu pak ” Keluhnya Kepada Media
Permintaan Korban agar pelaku di tahan lantaran korban juga sering membuat ulah di media sosial bersama keluargannya, korban merasa mendapat serangan fitnah yang di lontarkan pelaku bersama keluarganya sehingga keluarga korban merasa di permalukan.
” Jadi kalau pelaku tidak ditahan berarti polisi nakasi biarkanji pelaku berbuat seenak kepada saya dan keluargaku” kesalnya
Sementara itu Kapolsek Tamalate Kompol Arifuddin yang di konfirmasi lewat aplikasi whatsApp irit bicara dan hanya mengatakan masih berproses.
Gelagak kapolsek tamalate terasa ada yang di tutup tutupi dari kasus penganiayaan tersebut, sebab saat di konfirmasi untuk kejelasan mengenai kasus ini, sampai saat ini tak di respon padahal status HP Kapolsek sementara masih online di WhatsApp. ( Tim )